C7bByjQs28uHLh3Rx-mcR4P-QQE the power of dream

Rabu, 16 Mei 2012

the power of dream

 




*Takut Salah? Nggak Usahlah!*

Saya nyaris yakin bahwa Anda pasti bisa mengendarai sepeda. Roda dua maksud
saya. Saya mengajak Anda berkelana ke masa lalu. Mari...

Anda pasti masih ingat bagaimana indahnya masa-masa itu. Masa kanak-kanak
ketika kita merasa begitu bebas dan merdeka menjelajahi pelosok kampung
kita, atau malah ke kampung-kampung tetangga, dengan bersepeda.

Salah satu kenangan terindah kita, berasal dari masa-masa itu. Entah Anda
tinggal di perkotaan, di kompleks perumahan, di dekat pasar, atau di desa,
bersepeda menyusuri pematang sawah barangkali.

Masih ingatkah Anda, tentang segala hal yang Anda alami sebelum masa-masa
indah itu bisa Anda nikmati?

Maksud saya, saat kita baru belajar menaiki sepeda. Saat kita dilanda gelora
emosi karena belum juga bisa mengendalikan dan menyeimbangkan posisi
bersepeda. Saat itu, kita melakukan begitu banyak kesalahan. Inilah di
antara kesalahan yang pernah saya buat kala itu:


1. Jatuh ke selokan.
2. Menabrak pagar rumah orang.
3. Nyelonong keluar dari gang dan menyeruduk mobil lewat.
4. Menabrak sepeda teman.
5. Terpeleset pasir.
6. Rem blong.

Anda tambahkan sendiri pengalaman Anda.

Saat itu, setahu saya, belum banyak helm pengaman dijual. Apalagi pengaman
siku dan lutut seperti yang banyak beredar sekarang. Masih bagus, jika waktu
itu sepeda Anda punya rem yang berfungsi dengan sangat baik.

Saya sendiri, pernah belajar dengan sepeda yang tidak punya rem. Waktu itu,
cara saya menghentikan sepeda adalah dengan menekan sandal jepit saya
langsung ke roda depan. Ha...ha...ha.. berhenti juga, walaupun
*overshoot* (landing
melebihi batas landasan).

Dengan segala kesalahan dan blunder yang saya lakukan itu, banyak yang
terjadi pada diri saya:

1. Lecet dan keseleo.
2. Lutut memar.
3. Tulang kering luka dan terkelupas.
4. Sikut carut-marut.
5. Kadang ya benjol juga jidat.
6. Dimarahi orang, ini pasti.

Belum lagi menangis, atau berkelahi berebut sepeda, dan diomeli orang tua
atau tetangga.

Lagi, Anda bisa tambahi daftar ini.

Masihkah Anda ingat bagaimana rasanya, pedal sepeda yang memantul dan
menutuk ke tulang kering Anda?

Masihkah Anda ingat bagaimana rasanya, terjerembab dengan telapak tangan
menggelosor di atas aspal berpasir? Masih ingatkah Anda bagaimana rasanya
malam hari setelah kejadian semacam itu? Telapak tangan yang terasa begitu
panas dan berdenyut semalaman? Bisa jadi, Anda merasakannya sembari
berlinang air mata dan terisak-isak.

Jawab pertanyaan saya, apakah semua kesalahan dan blunder itu, membuat Anda
berhenti belajar naik sepeda?

Mengapa?

Ya! Tepat sekali, Anda ingin bisa.

*The power of dream!*

Kekuatan impianlah yang membuat Anda tetap berjuang dan belajar keras.
Sampai bisa.

Kini, hari ini, saya yakin bahwa semua kesalahan dan blunder dari masa-masa
itu, justru menjadi bagian dari keindahan itu sendiri. Setuju?

Jawab lagi pertanyaan saya. Kok bisa, kekuatan impian Anda begitu besarnya?

Ini rahasianya.

Ketika Anda kecil, Anda masih polos. Anda belum banyak dicekoki dan
"diracuni" oleh berbagai pengertian dan pemahaman tentang benar atau salah,
dan tentang baik atau buruk.

Saat itu, Anda sangat yakin dalam menyikapi segala kesalahan dan blunder
yang terjadi. Di mata Anda, semua kesalahan dan blunder adalah
semata-mata *"kesalahan
teknis"*.

Sejalan dengan usia dan pendidikan Anda, Anda mulai menyusun dan
mengorganisir berbagai konsep dan pemahaman tentang salah, benar, baik, dan
buruk. Tentang moralitas dan idealisme kehidupan. Sampai hari ini.

Ternyata, tanpa Anda sadari, Anda mulai merumuskan sebuah konsepsi baru
tentang kesalahan, yaitu *"kesalahan moral"*. Dan yang sangat sering
terjadi, adalah kekurangwaspadaan Anda dalam memisahkan dua macam kesalahan
itu.

Maka mulai sekarang, camkanlah ini.

Jika Anda mau melakukan sesuatu, dan kemudian menemukan berbagai kemungkinan
kesalahan dan blunder yang mungkin akan terjadi, jangan langsung berhenti.
Uji dahulu semua itu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini:

Apakah jika kesalahan atau blunder itu terjadi, akankah:

1. Membuat Anda berdosa?
2. Membuat Anda masuk neraka?
3. Membuat Anda masuk penjara?
4. Mencederai moralitas dan keyakinan Anda?
5. Melukai orang-orang yang Anda cintai?
6. Merugikan khalayak?

Jika Anda bisa menjawab "tidak", maka segala kesalahan itu semata-mata
hanya *"teknis"* sifatnya. Dan *"kesalahan teknis*" semacam ini, selalulah
merupakan *pembelajaran*. Penting, dan bernilai untuk Anda. Jangan berhenti.

*JANGAN BERHENTI!*

Coba pertimbangkan hal-hal ini.

Anda mau membuka warung kelontong di garasi Anda, dan tetangga seberang
rumah Anda sudah lebih dahulu membuka warung di garasinya. Anda ingin
sekali, tapi Anda membatalkannya, karena *"tidak enak hati"*.

Di Mangga Dua sana, ratusan toko elektronik berjajar rapi menjual barang
yang identik dan persis sama. Rezeki ada yang mengatur!

Anda mau mengejar cita-cita, kemudian sekitar Anda memberi masukan negatif.
Anda mau berhenti? Apakah Anda mau bilang, *"apa kata orang nanti?"*

Sudahlah. Jika Anda mampu menjawab "tidak" untuk enam pertanyaan di atas,
lakukan saja!

*LAKUKAN SAJA!*

Di ballroom hotel Twin Plaza kemarin, ada seorang peserta yang bertanya
kepada saya, *"Pak, saya kok sering merasa terdemotivasi, gimana pak?"* Saya
bilang, *"Bukan pak, Anda hanya sedang terdiskoneksi.... - dari mimpi."*

*"People often think that they're being demotivated by their situations. No,
they're just being disconnected from their dreams."*

Semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. Casinos Near Mohegan Sun - MapYRO
    Find Casinos Near 구미 출장마사지 Mohegan Sun 서산 출장마사지 in Norwich, Connecticut and other 전라남도 출장샵 nearby places to stay, 계룡 출장샵 play or 'feel' right here in 서산 출장샵 Connecticut.

    BalasHapus